Kasus :
Ny. N (35 th) seorang ibu rumah tangga sudah menikah dan belum mempunyai anak, BB 78 kg, TB 154 cm. Diharuskan dirawat dirumah sakit, dengan keluhan waktu datang periksa perut sakit, mual, muntah dan sangat lemah. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya peningkatan serum amylase dan lipase, hipokalsemia, hipoalbuminemia, hiperglikemia, dan hipertrigliseridemia. Oleh dokter didiagnosis pancreatitis akut. Sebelum dirawat penderita mempunyai kebiasaan makan tidak teratur, cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka makanan cemilan.
FORMULIR PERENCANAAN TERAPI DIIT (SOAP)
I. Gambaran Umum
A. Identitas Pasien
a. Nama Pasien : Ny. N
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 35 tahun
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
B. Data Subyektif
a. Keluhan
Perut sakit, mual, muntah.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada.
d. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien ibu rumah tangga sudah menikah dan belum mempunyai anak. Jadi pasien termasuk dalam kategori tingkat sosial ekonomi cukup/ menengah.
e. Lingkungan
Tidak diketahui.
f. Anamsesis Asupan Makanan (Diet)
· Kebiasaan makan
Kebiasaan makan tidak teratur, cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka makanan cemilan.
· Asupan sehari
Tidak diketahui.
· Pantangan
Tidak ada.
· Aktifitas Fisik
Aktifitas sehari-hari adalah sebagai ibu rumah tangga melakukan pekerjaan rumah.
C. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Antropometri
· BB = 78 kg
· TB = 154 cm
· Berat Badan Ideal (BBI) / Ideal Body Weight (IBW)
= (TB – 100) – 10 % (TB – 100)
= (154 – 100) – 10 % (154 – 100)
= 48,6 kg
Berdasarkan perhitungan BBI, termasuk kategori obesitas karena BBI 48,6 kg dan berat badan pasien 78 kg.
· Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI)
=
=
= 32,89 kg/m2
Berdasarkan perhitungan IMT, termasuk kategori obesitas II (IMT 30-40)
· Berat Badan Relatif (BBR) / Relatif Body Weight (IBW)
=
=
= 144 % → Obese
Berdasarkan perhitungan RBW, termasuk kategori Obese ( > 120 %)
· Adjusted Body Weight (ABW)
= {(actual body weight - IBW) X 0,25} + IBW
= {(78 - 48,6) X 0,25} + 48,6
= 55,95 kg
Pasien obesitas maka ABW digunakan untuk menghitung kebutuhan energi.
Pemeriksaan | Hasil |
Serum amylase dan lipase | tinggi |
Kalsium | rendah |
Albumin | rendah |
Glukosa darah | tinggi |
Trigliserid | tinggi |
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas Ny. N menderita hipokalsemia, hipoalbuminemia, hiperglikemia, dan hipertrigliseridemia.
c. Pemeriksaan Klinis dan Fisik
· Klinis
Tidak diketahui.
· Fisik
Keadaan umum : lemah.
d. Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, PA)
Tidak diketahui.
e. Obat / Medikamentosa
Tidak diketahui.
f. Terapi Diet Yang Pernah Diberikan
Tidak diketahui.
D. Assesment (A)
a. Diagnosa Penyakit
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pasien didiagnosis mengalami pankreatitis akut.
b. Diagnosa Gizi
· Domain Intake
Problem | Etiologi | Symptom |
NI – 1.5 Kelebihan intake energi | · Kelebihan asupan makan · Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi | · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25 kg/m2 (Obesitas II) · Glukosa darah tinggi → hiperglikemia |
NI – 51.2 Kelebihan intake lemak | · Kelebihan asupan lemak · Pemilihan makanan yang tidak tepat · Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makan dan nutrisi | · Kebiasaan makan cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan · Serum amylase dan lipase meningkat |
NI – 53.2 Kelebihan intake karbohidrat | · Kelebihan asupan karbohidrat · Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi dan makanan | · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25 kg/m2 (Obesitas II) · Glukosa darah tinggi → hiperglikemia |
NI – 55.1 Kekurangan intake mineral | · Makan tidak teratur · Kurangnya pengetahuan tentang makanan sumber mineral | · Kalsium rendah → hipokalsemia |
· Domain Klinik
Problem | Etiologi | Symptom |
NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus | · Gangguan pancreas · Perubahan metabolism kalsium · Resistensi jaringan terhadap insulin | · Serum amylase dan lipase tinggi · Kalsium tinggi → hipokalsemia · Glukosa darah tinggi → hiperglikemia · Trigliserid → hipertrigliseridemia |
NC – 3.3 Berat badan lebih | · Pola makan salah · Kelebihan intake energi | · BB actual 78 kg → BB actual > BBI 48,6 kg · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25 kg/m2 (Obesitas II) · Kebiasaan makan cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan |
· Domain Behavioral/ Environmental
Problem | Etiologi | Symptom |
NB – 1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri | · Kurangnya pengetahuan mengenai masalah-masala gizi · Mendapatkan informasi yang tidak tepat · Kurang fokus/ kurang perhatian terhadap informasi, kesulitan mengatur waktu/ kontrol diri | · BB actual 78 kg → BB actual > BBI 48,6 kg · Kebiasaan makan tidak teratur, cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka makanan cemilan. |
NB – 2.3 Ketidakmampuan dalam mengatur diri sendiri | · Pengetahuan yang kurang berhubungan dengan makanan dan gizi | · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25 kg/m2 (Obesitas II) · Kebiasaan makan tidak teratur, mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka makanan cemilan. |
II. Planning (P)
A. Terapi Diet
a. Tujuan
1. Mengurangi aktivitas/ mengistirahatkan pancreas dan sekresi enzim-enzim untuk mengurangi rasa sakit dan menekan proses destruksi pada pankreas.
2. Menurunkan berat badan yang dilakukan secara bertahap.
3. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.
4. Memperbaiki pola makan yang salah.
5. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Prinsip/ Syarat Diet
1. Dimulai pemberian nutrisi 21 jam – 48 jam. Hari ketiga cek respon glukosa. Diberikan makanan cair jernih/ pekat, ditambah asam amino dan MCT. Hari keenam diberikan makanan lunak.
2. Energi cukup sesuai kebutuhan diberikan 1874,77 kkal.
3. Protein dalam jumlah terbatas diberikan 10 % yaitu sebesar 46,87 gram.
4. Lemak dalam jumlah terbatas diberikan 15 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 31,25 gram.
5. Karhohidrat cukup diberikan 351,52 gram.
6. Rendah serat dengan porsi dan sering.
7. Cairan cukup.
8. Cukup kalsium dan vitamin larut air, folic acid, zinc.
9. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia.
c. Macam Diit/ Bentuk Makanan
Diit rendah lemak/ makanan cair kental
d. Perhitungan Kebutuhan Gizi
1. Kebutuhan Energi
· Besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi metabolism basal (Basal Energy Expenditure/ BEE)
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 55,95) + (1,8 x 154) – (4,7 x 35) = 1304,82 kkal
· Jumlah total kebutuhan energy (Total Energy Expenditure/ TEE)
TEE = BEE x Faktor aktivitas x Faktor injury
= 1304,82 x 1,2 x 1,4
= 2192,10 kkal
Pasien obesitas, total kebutuhan energi = 2192,10 kkal – 500 kkal
= 1692,1 kkal
Range kebutuhan energi : 1607,50 – 1776,71 kkal
2. Kebutuhan Protein
10 % x 1692,1 = 169,21 kkal = 42,30 gram
4
Range kebutuhan protein : 40,19 – 44,42 gram
3. Kebutuhan Lemak
15 % x 1692,1 = 253,82 kkal = 28,20 gram
9
Range kebutuhan lemak : 26,79 – 29,61 gram
4. Kebutuhan Karhohidrat
75 % x 1692,1 = 1269,08 kkal = 317,29 gram
4
Range kebutuhan KH : 301,43 – 333,15 gram
e. Makanan Yang Boleh/ Tidak Boleh Diberikan
· Makanan Yang Boleh Diberikan
1. Sumber KH : kentang, gelantin, tapioca dibuat pudding.
2. Sumber protein : susu, yoghurt, telur ayam, tahu giling.
3. Sumber lemak : margarine, mentega.
4. Sayuran : sayuran dibuat jus dan dikentalkan dengan gelantin.
5. Buah-buahan : buah dibuat jus, jeli, dan pure.
6. Bumbu : garam, bawang merah, gula, kecap.
7. Minuman : teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih.
· Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
1. Semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, nangka.
2. Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan sebaginya yang tajam.
3. Minuman yang mengandung soda, alcohol, kopi, ice cream.
f. Perencanaan Menu Sehari
Waktu | Menu | Bahan | Penukar | Nilai Gizi | |||
E (kal) | P (gr) | L (gr) | KH (gr) | ||||
Makan Pagi | Sup krim jagung | Jagung + tepung terigu + susu + margarine | 1 p | 354,1 | 10,7 | 7 | 64 |
Air sari apel | Apel + gula | 1 p | 112,6 | 0,3 | 0,4 | 29 | |
Snack Pagi | Puding maizena | Maizena + susu + gula | 1 p | 134,9 | 2,8 | 0,1 | 55,8 |
Milkshake banana | Pisang raja + susu + gula | 1 p | 186,6 | 4,5 | 0,3 | 131,8 | |
Makan Siang | Sup labu kuning | Labu waluh + wortel + margarine | 1 p | 107,8 | 4,8 | 4,1 | 13 |
Air sari jeruk | Jeruk + gula | 1 p | 99,6 | 0,9 | 0,2 | 25 | |
Snack Siang | Vla | Maizena + telur + susu + gula | 1 p | 170,9 | 4,5 | 3,3 | 32 |
Air sari kc. Hijau | Kacang ijo + gula | 1 p | 227,1 | 11,1 | 0,6 | 45 | |
Makan Malam | Kentang pure | Kentang + susu | 1 p | 102,4 | 5,1 | 0,2 | 20,1 |
Jus sayuran | Wortel + tomat masak + gula | 1 p | 85,6 | 1,1 | 0,3 | 13,8 | |
Snack Sore | Jus semangka | Semangka + gula | 1 p | 82,6 | 0,5 | 0,2 | 21 |
Total | 1614,6 | 43,7 | 27 | 333 |
B. Rencana Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring
1. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium yaitu serum amylase dan lipase, kalsium, albumin, glukosa darah, trigliserid.
2. Memantau data antropometri yaitu BB.
3. Memantau asupan makan pasien dengan melihat pola makan dan kebiasaan makan pasien.
b. Evaluasi
1. Peningkatan kadar kalsium dan albumin mencapai normal.
2. Penurunan kadar serum amylase dan lipase, glukosa darah, trigliserid mencapai normal.
3. Menurunkan bert badan hingga mencapai Berat Badan Ideal.
4. Perubahan pola makan dan kebiasaan makan pasien yang salah.
C. Rencana Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
a. Tempat : Ruang rawat inap
b. Waktu : 30 menit
c. Sasaran : Pasien dan keluarga
d. Metode : Penyuluhan dan konsultasi
e. Topik : Diit rendah lemak dengan bentuk makanan cair
f. Tujuan :
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pancreatitis akut, diit rendah lemak dengan bentuk makanan cair.
2. Memperbaiki status gizi yang salah.
3. Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah.
4. Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
g. Manfaat :
1. Agar pasien mengetahui dan mematuhi terapi diet yang diberikan.
2. Agar keluarga pasien dapat membantu kesembuhan pasien.
h. Materi :
1. Pemahaman dasar mengenai pola makan dan kebiasaan makan yang baik.
2. Penjelasan mengenai pancreatitis akut, diit rendah lemak dengan bentuk makanan cair.
3. Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk penyakit pancreatitis akut.
III. Diskripsi Terapi Diet
Masalah Gizi | Indikator | Tujuan | Implementasi |
1. Obesitas | · BB actual 78 kg → BB actual > BBI 48,6 kg · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25 kg/m2 (Obesitas II) | · Mencapai BB normal · Mencapai status gizi optimal dengan | · Diberikan diit cukup energi, lemak dan karbohidrat sesuai kebutuhan dengan bentuk makanan cair |
2. Hipokalsemia | · Kalsium rendah | · Meningkatkan kadar kalsium | · Memberikan makanan mengandung tinggi kalsium |
3. Hipoalbu- minemia | · Albumin rendah | · Meningkatkan kadar albumin | · Memberikan makanan mengandung tinggi albumin |
4. Hiperglike-mia | · Glukosa darah tinggi | · Meningkatkan kadar glukosa darah | · Memberikan makanan yang dapat mendukung untuk penurunan kadar glukosa darah |
5. Hipertriglise-ridemia | · Trigliserid tinggi | · Menurunkan kadar trigliserida | · Membatasi asupan lemak jenuh |
6. Pilihan terhadap makanan/minuman yang kurang benar | · Kebiasaan makan tidak teratur, mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka makanan cemilan. | · Merubah pola makan dan kebiasaan makan yang salah | · Edukasi berupa konseling dengan tema gizi seimbang dan pemilihan bahan makanan yang sesuai dengan permasalahan pasien |