19 April 2009

Keracunan Jamur (Cendawan)



Penggolangan jamur didasarkan kepada berbagai sifat yang dimilikinya, antara lain bentuk tubuh dan cara perkembangbiakannya secara seksual. Tetapi, hasil penggolongan terhadap jamur yang dilakukan seorang ahli mungkin berbeda dengan yang dilakukan oleh ahli lainnya, demikian pula dalam pemberian nama penggolongan jamur. Penggolongan jamur didasarkan pada perbedaan struktur dalam dan alat perkembangbiakannya. Dengan demikian, penggolongan jamur dapat dibedakan menjadi Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deutromycotina.


Sulit untuk membedakan antara jamur beracun dan jamur yang dapat dimakan karena tidak ada ciri-ciri morfologi yang dapat dijadikan acuan. Oleh karena itu, bagi orang awam sebaiknya hanya memakan jamur yang sudah dikenal betul sebagai jamur yang aman untuk dimakan.


Jamur yang dapat dimakan seperti: jamur merang (Volvariella volvacea) ; jamur kuping (Auricularia polytricha); dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) . Tetapi, ada juga jamur dari Basidiomycotina yang beracun. Misalnya, jamur tangkil (Scleroderma aurantium) yang kulit luarnya kasar dan keras.


Jenis jamur lain yang berbahaya dan merugikan adalah Aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin. Racun ini dapat menyebabkan kematian pada manusia atau ternak. Bahkan, racun jamur banyak disebut-sebut sebagai penyebab penyakit kanker. Sebaliknya, ada juga jenis jamur yang dimanfaatkan untuk meramu makanan seperti dalam pembuatan tape dan sake (minuman khas Jepang), yaitu Aspergillus oryzae. Sedangkan Aspergillus wentii dimanfaatkan dalam pembuatan kecap dan tauco.


Keracunan jamur dapat diakibatkan karena makan satu dari beberapa jenis dari jamur yang ada. Kekuatan racunnya bervariasi tergantung kepada:

- jenis jamur
- musim pertumbuhan jamur
- cara memasak jamur.


Agak sulit mengenali jamur yang mengandung racun atau tidak. Pembedaan berdasar warna dan bentuknya saja tak cukup. Karena itu, hati-hati jauh lebih baik. Berikut beberapa ciri umum yang membedakan jamur beracun dan tidak beracun:

  • Jamur beracun biasanya memiliki warna yang menyolok, seperti merah darah, hitam legam, atau biru tua. Namun, ini tak lantas berarti bahwa jamur berwarna kuning muda atau putih selalu pasti bebas racun.
  • Jamur beracun biasanya mempunyai cincin atau cawan. Tetapi khusus untuk beberapa jamur itu tak berlaku, seperti pada jamur merang yang memiliki cawan dan campignon yang bercincin. - Bau jamur yang beracun selalu menusuk. Bisa seperti bau telur busuk atau seperti bau amoniak.
  • Jamur beracun biasanya tumbuh di tempat yang kotor.
  • Jamur beracun akan cepat menimbulkan karat pada pisau yang dipakai mengeratnya. Namun, jika pisau yang dipakai terbuat dari perak, warna hitam atau biru tua akan segera muncul.
  • Jamur beracun berubah warna dengan cepat pada waktu pemanasan dan pemasakan.


Gejala Keracunan:

  • Sakit pada bagian perut
  • Wajah pucat
  • Berkeringat dingin
  • Mual, bahkan muntah
  • Tubuh lemas terkadang disertai kejang-kejang
  • Bibir kering
  • Mata berkunang-kunang
  • Pingsan
  • Bahkan meninggal


Penanganan:

  • Jangan banyak bergerak
  • Minum air putih sebanyak-banyaknya untuk mencegah dehidrasi
  • Bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat


Pencegahan Keracunan Makanan

  • Mencuci tangan sebelum pulang kerumah, sebelum masak, sebelum makan, dan setelah buang air.
  • Mencuci peralatan masak dan makan dengan baik dan mengeringkannya dengan lap kain yang bersih.
  • Makanan yang dibeli hendaknya secepat mungkin dimakan.
  • Makanan yang sudah dibiarkan terlalu lama sejak dimasak hendaknya dibuang.


Sumber :

http://chemcareasia.wordpress.com

http://tribunjabar.co.id

1 komentar: