14 April 2009

Vitamin K Dalam Pembentukan Tulang



Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan darah yang normal. Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda. Pertama adalah vitamin K1 atau phylloquinone, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuhan. Kedua adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinone, yang dihasikan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu menyerap dari makanan.


Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver di mana nantinya akan digunakan untuk memproduksi zat yang membuat darah bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran. Vitamin K juga terkait dengan pengaturan protein tulang dan kalsium di dalam tulang dan darah, sehingga dapat menjaga tulang dari proses osteoporosis.


Vitamin K yang merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-protein. Penemuan vitamin K-tergantung protein dalam tulang telah menyebabkan penelitian mengenai peranan vitamin K dalam mempertahankan kesehatan tulang. Gla-protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium di dalam jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-matriks yang mengikat hidroksi apatit yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Vitamin K mengontrol osteokalsin (protein tulang) dan protein lain yang mengatur pamakaian kalsium dalam tulang serta darah. Tanpa vitamin K, osteokalsin tidak dapat berfungsi normal.


Pada studi selama 10 tahun melibatkan 72.000 orang di AS, diketahui bahwa orang yang kebutuhan vitamin K-nya tercukupi akan 33% lebih rendah mengalami patah tulang pinggang. Mereka yang setiap hari makan selada air -salah satu sumber utama vitamin K- akan 50% lebih rendah mengalami risiko patah tulang pinggang dibanding yang makan seminggu sekali saja. Vitamin K juga mencegah sitokin, pembawa pesan yang jumlahnya makin meningkat dan menyebabkan pembengkakan sambungan tulang saat tubuh menua. Vitamin K mencegah baik sitokin maupun pembengkakan yang ditimbulkannya, meski belum diketahui bagaimana cara kerjanya.


Vitamin K menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin K seseorang tergantung dari berat badannya. Untuk dewasa, setidaknya membutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg berat badan. Jadi, kalau berat badan Anda 50 kg maka kebutuhan perharinya mencapai 50 mikrogram.


Kecukupan Harian Vitamin K

--------------------------------------------------
Usia Pria Wanita

(ug/hari) (ug/hari)

--------------------------------------------------
0-6 bulan 2.0 2.0

7-12 bulan 2.5 2.5

1-3 tahun 30 30

4-8 tahun 55 55

9-13 tahun 60 60

14-18 tahun 75 75

> 19 tahun 120 90

Hamil - 90

Menyusui - 90

------------------------------------------------

ug = mikrogram


Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain jumlahnya terbilang kecil, sistem pencernaan kita mengandung bakteri yang mampu mensintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun begitu tubuh pun perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Anda dapat memperoleh vitamin K dari makanan seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini.


Yang menghambat kerja vitamin K yaitu obat-obatan yang pengencer darah, misalnya warfarin, obat-obatan mengandung senyawa salisilat, misalnya aspirin, mengonsumsi suplemen vitamin A dan E dalam dosis tinggi, mengonsumsi antibiotik dalam jangka lama, karena bisa mengurangi produksi vitamin K dalam usus, penggunaan pengganti minyak, misalnya olestra.(TG).


Gejala kekurangan vitamin K jika tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.


Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.



Daftar pustaka :

Almatsier, Sunita (Ed). Penuntun Diet. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Anonym. Vitamin K, Nggak Ngetop tapi Penting. 12 Juni 2004. http://cybermed.cbn.net.id.

Anonym. Vitamin K, Sahabat Darah dan Tulang. 10 Juli 2008. http://www.susukolostrum.com.

Anonym. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak. 22 September 2008. http://www.food-info.net.

Higdon, Jane. Vitamin K. Mei 2008. http://lpi.oregonstate.edu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar