14 Juni 2009

PENATALAKSANAAN DIET KEP


PENATALAKSANAAN DIET KEP


Identitas Pasien

Nama : An. P

Umur : 2 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


I. Data Subyektif

ü 3 minggu Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS) BB 7,5 kg

ü Masuk Rumah Sakit (MRS) dengan keluhan 3 bulan yang lalu kaki bengkak sampai sekarang, 2 minggu terakhir anak panas, batuk dan pilek


II. Data Obyektif


A. Pemeriksaan Antropometri

· BB SMRS = 7,5 kg

· BB MSR = 6,8 kg

· TB = 75 cm

· Berat Badan Ideal (BBI) = (umur dalam th x 2) + 8

= (2 x 2) + 8

= 12 kg

· Nilai Z-skor :

BB/ U = -3,6 → Gizi Buruk

TB/ U = -3 → Gizi kurang

BB/ TB = -3,5 → Gizi Buruk

· Kategori status gizi dari baku WHO-NCHS, <>

Kesan : Malnutrisi, KEP status gizi buruk


B. Pemeriksaan Fisik

KU : sadar, kelihatan pasif, rewel, rambut jarang dan mudah dicabut, kulit kering, mata bengkak, perut datar, lemas, ekstrimitas oedema (+)

Kesan : KEP → kwashiorkor


C. Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Suhu

36,5 C

36 – 37 C

Tensi

110/ 65 mmHg

120/ 80 mmHg

Kesan : Hipotensi


D. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Protein total

4,89 g/ dl

6 – 7,8 g/ dl

Albumin

2,17 g/ dl

4 – 5,2 g/ dl

Globulin

2,7 g/ dl

1,3 – 2,7 g/ dl

Hb

8 g/ dl

12 – 14 g/ dl

Kesan : Hipoalbuminemia, anemia


III. Anamnesa Gizi

ü Sejak usia 6 bulan diberi bubur encer + sayur bayam/ sup wortel, 1 potong tahu

ü 2 minggu sekali diberi telur (habis ½ butir)

ü Sampai sekarang masih diberi ASI

ü Gambaran asupan sebelum dirawat :

Energi : 298,8 kkal

Protein : 10 gr

Lemak : 10,2 gr

Karbohidrat : 43 gr

Kesan : Asupan secara kualitas dan kuantitas kurang


IV. Assesment

Penyakit : KEP berat → kwashiorkor


V. Masalah/ Diagnosa Gizi

ü Gizi buruk

ü Oedema

ü Hipoalbumemia

ü Anemia

ü Riwayat asupan tidak adekuat

ü Kelihatan pasif, rewel, rambut jarang dan mudah dicabut, kulit kering


A. Domain Intake

Problem

Etiologi

Sign

N1 – 5.2

Malnutrisi - Kurang energi protein

Pola makan salah

< style="" lang="FI">


B. Domain Clinical

Problem

Etiologi

Sign

NC – 2.2

Perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan gizi (tensi menurun)

NC – 3.1

Kehilangan berat badan yang tidak diharapkan

Asupan besi hem kurang

Kurang asupan energy dan zat gizi

Tensi : 110/ 65 mmHg

BB MSR = 6,8 kg


C. Domain Behavioral Environment

Problem

Etiologi

Sign

NB – 1.1

Kurang pengetahuan yang berkaitan dengan gizi dan makanan

Pengetahuan gizi ibu kurang

Pola makan dan kebiasaan makan salah


VI. Perencanaan Pelayanan Gizi


A. Terapi Diet

Tujuan

Prinsip/ Syarat Diet

1. Memberikan makanan tinggi energi dan protein secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.

2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

1. Energi 100 kkal/kg BB/ hr

2. Protein 1 – 1,5 g/ kg BB/ hr,

3. Cairan 100 ml/ kg BB/ hr

4. Bila selera makan anak baik, tahapan pemberian formula dapat lebih cepat dalam waktu 2 – 3 hari

5. Porsi kecil dan sering


B. Macam Diet/ Bentuk Makanan

Diet TKTP/ formula WHO diberikan secara bertahap


C. Parameter yang Perlu Dimonitor

Keadaan umum, Berat Badan, Tnggi Badan, tanda dehidrasi, asupan makanan, odema, data laboratorium


D. Penyuluhan dan Konsultasi

· Memberikan motivasi kepada ibu + keluarga pasien agar memaksimalkan asupan makanan dan menjelaskan diit yang diberikan

· Penjelasan tentang jenis-jenis makanan yang padat gizi dan sesuai umur anak


VII. Perhitungan Kebutuhan Gizi


A. Kebutuhan Energi

Energi 100 kkal/kg BB/ hr = 100 x 6,8 = 680 kkal


B. Kebutuhan Protein

protein 1 – 1,5 g/ kg BB/ hr = 1,5 x 6,8 = 10,2 gr


C. Kebutuhan Lemak

25 x 680 = 170 = 18,9 gr

100 9


D. Kebutuhan Karhohidrat

680 - (40,8 + 170,1) = 117,3 gr

4


E. Kebutuhan Zat Gizi Lain

Cairan 100 ml/ kg BB/ hr = 100 x 6,8 = 680 ml


VIII. Monitoring Dan Evaluasi


A. Monitoring

    1. Memantau asupan makan pasien.
    2. Memantau data antropometri yatu BB, TB, IMT.
    3. Memantau hasil pemeriksaan klinis yaitu tensi.
    4. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium yaitu protein total, albumin, Hb.


B. Evaluasi

a. Perubahan pola makan dan daya terima sesuai kebutuhan

b. Peningkatan BB hingga mencapai BBI sehingga diperoleh IMT normal.

c. Peningkatan tensi darah hingga mencapai normal.

d. Peningkatan protein total, albumin, Hb mencapai normal.


IX. Diskripsi Terapi Diet

Masalah gizi

Indikator

Tujuan

Implementasi

· Anemia

· BB yang kurang

· Hipoalbuminemia

· Kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan makanan

· Hb = 11,3 g/ dl

· BBA =6,8 kg

· BBA = 12 kg

· Albumin 2,17 g/ dl

· Data kebiasaan makan anak yang salah.

· Mencapai kadar Hb normal 12-14g/ dl

· Mencapai BB normal

· Mencapai kadar albumin normal 4-5,2 g/ dl

· Memperbaiki kebiasaan makan anak yang salah.

· Memberikan makanan sumber Fe dan pendukungnya

· Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan

· Memberikan makanan tinggi protein.

· Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan

· Memberikan edukasi tentang makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh anak sesuai umur kepada orang tua.


X. Perencanaan Terapi Diet

Fase stabilisasi

ü Jenis makanan : F 75/ Modisco ½

ü Pemberian F – 75 untuk anak gizi buruk dengan odema :

BB anak (kg)

Volume F75/ 1 kali makan (ml)

Total

80% dari total

Setiap 2 jam (12 x makan)

Setiap 3 jam (8xmakan)

Setiap 4 jam

(6x makan)

Sehari

(100 ml/ kg)

Sehari (minimum)

6,8

56,7

85

113,3

680

544

7,0

58,3

87,5

116,7

700

560

7,2

60

90

120

720

576

7,4

61,7

92,5

123,3

740

592


ü Jadwal, jenis dan jumlah makanan yang diberikan

Periode

Waktu pemberian

Jenis makanan

Frekunsi

Jumlah cairan (ml) setiap minum

Stabilisasi

Hari 1 – 2

Hari 3 - 4

Hari 5 - 7

F 75/ Modifikasi

F 75/ Modisco ½

F 75/ Modifikasi

F 75/ Modisco ½

F 75/ Modifikasi

F 75/ Modisco ½

12 x (dengan ASI)

12 x (tanpa ASI)

8 x (dengan ASI)

8 x (tanpa ASI)

6 x (dengan ASI)

6 x (tanpa ASI)

65

65

100

100

130

130

Tidak ada komentar:

Posting Komentar