13 Juni 2009

PENATALAKSANAAN DIET SALURAN CERNA BAGIAN ATAS (GASTRITIS)


KASUS PENATALAKSANAAN DIET GASTRITIS


Identitas Pasien


v Nama Pasien : Tn. S

v Umur : 74 tahun

v Jenis Kelamin : Laki - laki


I. Data Subyektif

ü RPS : muntah dan BAB berwarna kehitaman

ü Keluhan : tidak punya selera makan, rasa mual tiap kali makan.


II. Data Obyektif


A. Pemeriksaan Antropometri

· BB = 55 kg

· TB = 162 cm

· BB Ideal = (TB – 100) – 10 % (TB – 100)

= (162 – 100) – 10 % (162 – 100)

= 55,8 kg

· IMT = BB/ (TB)2

= 55/ (1,62)2

= 20,96 kg/m2


B. Pemeriksaan Fisik

· Keadaan umum : lemah


C. Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Tensi

140/ 80 mmHg

140/ 80 mmHg

Suhu

37 C

36 – 37 C


D. Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Hb

6,7 g/ dl

14 – 18 g/ dl

Ht

19 %

40 – 50 %

MCV

95,9

80 – 97 fl

MCH

34,8 pg

27 – 31 pg

MCHC

36,3 g/ dl

31 – 35 g/ dl

Leucosit

11,8 k/uL

4 – 11 k/uL


III. Anamnesa Gizi

Kebiasaan Makan

· Suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es.


IV. Assesment


· Penyakit : Gastritis


V. Masalah/ Diagnosa Gizi


A. Domain Clinical

Problem

Etiologi

Sign

NC – 1.4

Perubahan fungsi saluran cerna

NC – 2.2

Perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan gizi

· Gastritis (Gangguan keseimbangan pertahanan mukosa lambung normal dengan sekresi asam lambung yang agresif)

· Hematemesis melena (luka/ kerusakan pada saluran cerna)

· Anemia (Penurunan Hb, Ht)

· Suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es

· Muntah dan BAB berwarna kehitaman

· Hb = 6,7 g/ dl ;

Ht = 19 %

B. Domain Behavioral Environment

Problem

Etiologi

Sign

NB – 1.1

Kurang pengetahuan yang berkaitan dengan gizi dan makanan

Pola makan yang salah

Suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es

VI. Perencanaan Terapi Diet


A. Tujuan

1. Meningkatkan asupan makanan sumber Fe sehingga tidak terjadi anemia

2. Meningkatkan asupan makanan sumber sehingga tidak terjadi anemia Memperbaiki pola makan yang salah

3. Mengidentifikasi makanan yang menimbulkan keluhan

4. Memenuhi kebutuhan cairan


B. Prinsip/ Syarat Diet

1. Energi cukup diberikan 1757,03 kkal.

2. Protein cukup diberikan 15 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 65,89 gram.

3. Lemak rendah diberikan 15 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 29,28 gram.

4. Karhohidrat cukup diberikan 70 % dari kebutuhan energi total yaitu sebesar 307,48 gram.

5. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.

6. Cairan cukup.

7. Tidak mengandung bahan makanan atau bumb yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia.

8. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan


VII. Macam Diet/ Bentuk Makanan


A. Macam Diet

Diet Lambung I, 1757,03 kkal


B. Bentuk Makanan

Makanan saring

VIII. Perhitungan Kebutuhan Gizi


A. Kebutuhan Energi

· Besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi metabolism basal (Basal Energy Expenditure/ BEE)

BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

= 66 + (13,7 x 55) + (5 x 162) – (6,8 x 74)

= 1126,3

· Jumlah total kebutuhan energy (Total Energy Expenditure/ TEE)

TEE = BEE x Faktor aktivitas x Faktor injury

= 1126,3 x 1,2 x 1,3

= 1757,03 kkal

Range kebutuhan energi : 1669,18 – 1844,88 kkal


B. Kebutuhan Protein

15 % x 1757,03 = 263,55 kkal = 65,89 gram

4

Range kebutuhan protein : 62,60 – 69,18 gram


C. Kebutuhan Lemak

15 % x 1757,03 = 263,55 kkal = 29,28 gram

9

Range kebutuhan lemak : 27,82 – 30,74 gram


D. Kebutuhan Karhohidrat

70 % x 1757,03 = 1229,92 kkal = 307,48 gram

4

Range kebutuhan KH : 292,12 – 306,71 gram


IX. Makanan Yang Boleh/ Tidak Boleh Diberikan

Makanan Yang Boleh Diberikan

Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan

1. Sumber KH : beras dibubur saring/ dihaluskan; kentang dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mie; bihun; tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding.

2. Sumber protein hewani : daging, ayam, ikan tanpa duri, digiling, dihaluskan, telur ayam rebus ½ masak/ dicampur dalam makanan/ minuman; susu.

3. Sumber protein nabati : tempe dan tahu digiling; kacang hijau disaring/ dihaluskan.

4. Lemak : margarine dan mentega; minyak untuk menumis, dan santan encer.

5. Sayuran : sayuran rendah serat dan disaring/ dihaluskan dan tidak menimbulkan gas seperti bayam, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat.

6. Buah-buahan : buah yang tidak banyak serat disaring/ dibuat jus/ dihaluskan seperti papaya, pisang, jeruk, sari buah.

7. Bumbu : bumbu yang tidak tajam dalam jumlah terbatas, seperti garam dan kecap.

8. Minuman teh encer.

1. Beras ketan, jagung, cantel, ubi, talas, singkong.

2. Sumber protein hewani : daging, ikan, ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur ceplok/ digoreng.

3. Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan hasil olah seperti temped an tahu digoreng.

4. Lemak : lemak hewan, santan kental

5. Sayuran : sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi dan asparagus.

6. Buah-buahan : buah yang tinggi serat &/ menimbulkan gas seperti, nanas, , kedondong, durian, nangka.

7.

8. Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan sebaginya yang tajam

9. Minuman yang mengandung soda, alcohol, kopi, ice cream


X. Monitoring Dan Evaluasi


A. Monitoring

a. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium yaitu Hb, Ht, Fe serum, MCV, MCHC.

b. Memantau data antropometri yaitu BB.

c. Memantau asupan makan pasien dengan melihat pola makan dan kebiasaan makan pasien.


B. Evaluasi

a. Peningkatan kadar Hb, Ht, Fe serum, MCV, MCHC mencapai normal.

b. Mempertahankan Berat Badan Ideal.

c. Perubahan pola makan dan kebiasaan makan pasien yang salah.


XI. Diskripsi Terapi Diet

Masalah Gizi

Indikator

Tujuan

Implementasi

Anemia

· Hb = 8 g/ dl

· Ht = 30 %

· Fe serum, MCV, MCHC rendah

Meningkatkan kadar Hb

· Banyak mengkonsumsi makan makanan sumber Fe, asam folat, vitamin C

· Meningkatkan konsumsi vit C untuk membantu peyerapan Fe

Pola makan yang salah

Suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan minuman yang memakai es

Merubah pola makan dan kebiasaan makan pasien

Pola makan dan kebiasaan makan yang baik


XII. Perencanaan Menu Sehari

Waktu

Menu

Bahan

Penukar

Nilai Gizi

E (kal)

P (gr)

L (gr)

KH (gr)

Makan Pagi

Bubur nasi

beras

1 p

180

3,4

0,34

39

Telur ½ masak

telur

1 p

81

6,4

5,75

0,4

Semur tahu

tahu

1 p

34

3,9

2,3

0,8

Loaf sayuran

Wortel + brokoli + kol + buncis

1 p

34,85

1,65

0,25

7,7

Susu

Susu + gula

1 p

61,8

0,7

0,02

15

Snack Pagi

Bubur kc. hijau halus

Kc. Hijau + gula + santan

1 p

196,25

6,15

3,3

37

Sari jeruk

Jeruk + gula

1 p

99,6

0,9

0,2

25

Makan Siang

Bubur nasi

beras

1 p

180

3,4

0,34

39

Ikan rebus saus jamur

Daging ikan + jamur

1 p

82,1

11,7

2,43

13

Tahu pepes

Tahu + telur bag. putih

1 p

39

4,98

2,3

0,9

Sayur bayam

bayam + oyong

1 p

32,4

2,96

0,44

6,0

Jus semangka

Semangka + gula

1 p

64,4

0,5

0,2

16,3

Snack Siang

Puding labu kuning

Labu + gula + agar-agar

1 p

62,05

0,275

0,08

16

Makan Malam

Bubur nasi

beras

1 p

180

3,4

0,34

39

Bola-bola daging

Daging sapi

1 p

103,5

9

7

5,5

Perkedel tahu panggang

Tahu + telur

1 p

50,2

5,18

3,45

0,9

Sup krimsayur

Wortel + buncis

1 p

38,5

1,8

0,25

8,6

Jus pepaya

Pepaya + gula

1 p

100,6

0,5

0

26

Snack Sore

Susu

Susu + gula

1 p

61,8

0,7

0,02

15

Total

1682,1

67,479

29

307


XIII. Rencana Penyuluhan Dan Konseling Gizi

Penyuluhan

ü Tempat : Ruang rawat inap

ü Waktu : 30 menit

ü Sasaran : Pasien dan keluarga

ü Metode : Penyuluhan dan konsultasi

ü Topik : Diet lambung I dan makanan saring

ü Tujuan :

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi saluran cerna atas, anemia, Diet lambung I, 1757,03 kkal dan makanan saring.

2. Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah.

3. Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.

ü Manfaat :

1. Agar pasien mengetahui dan mematuhi terapi diet yang diberikan.

2. Agar keluarga pasien dapat membantu kesembuhan pasien.

ü Materi :

1. Pemahaman dasar mengenai pola makan dan kebiasaan makan yang baik.

2. Penjelasan mengenai infeksi saluran cerna atas, anemia, Diet lambung I, 1757,03 kkal dan makanan saring.

3. Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk penyakit infeksi saluran cerna atas.

1 komentar:

  1. pada perhitungan kebutuhan gizi tersebut, angka pembagiannya dapat dari mana?

    BalasHapus